Kisah Perjuangan Ibu Leli dan Teman-Temannya untuk Bantuan Modal, Lis-Raja Solusinya

Ulasfakta.co – Di tengah hiruk-pikuk kehidupan, Ibu Leli Prihatini duduk di depan rumah tempat kampanye Lis Darmansyah dan Raja Ariza, Rabu (25/9/2024) sore. Bersama puluhan ibu-ibu lainnya, mereka mengeluhkan nasib yang tak kunjung berubah.

Para ibu ini, terdiri dari ibu rumah tangga dan pemilik usaha kecil, menggantungkan hidup dari usaha mereka. Leli, misalnya, menjual bakso ikan. Usahanya yang telah digeluti bertahun-tahun ini tidak kunjung berkembang, terutama karena bantuan yang dijanjikan pemerintah tidak pernah datang.

“Selama ini, kami tidak pernah mendapat bantuan seperti yang dijanjikan. Lansia juga sama, tidak tersentuh di daerah kami. Program PKH (Program Keluarga Harapan) banyak yang tidak mendapatkan, padahal kami memenuhi semua syarat,” kata Leli.

Setelah bertahun-tahun berjuang, Leli dan para ibu lainnya berharap akan ada perubahan nyata jika Pak Lis terpilih. “Modal usaha itu yang paling kami butuhkan. Selama ini usaha kami susah berkembang,” tambahnya penuh harap.

Ibu Ela, tetangga Leli, menyoroti ketidakpuasan yang sama. “Apa artinya dandang jika modal usaha yang lebih dibutuhkan tidak kunjung diberikan? Kami lebih butuh modal, bukan sekadar dandang,” ujarnya.

Kekecewaan ini mengingatkan mereka pada janji-janji yang tidak pernah dipenuhi. “Belum pernah dapat bantuan, meskipun sering ikut program-program untuk warga miskin. Rasanya seperti berjuang sendirian,” keluhnya.

Di balik senyum dan tawa mereka, tersimpan harapan besar agar pemimpin baru dapat membawa perubahan nyata. Mereka berharap bantuan permodalan dan kesempatan untuk mengembangkan usaha kecil bisa terealisasi dalam pemerintahan Lis-Raja nantinya.

Raja Ariza Janji Bangkitkan UMKM Tanjungpinang

Dalam silaturahmi dengan warga Tanjungpinang, Raja Ariza mengungkapkan keprihatinan mendalam terhadap kondisi UMKM yang semakin terpuruk. Ia menggambarkan betapa sulitnya perekonomian lokal, terutama bagi pelaku UMKM.

“Bahkan penjualan kerupuk saja tak ada pasarnya,” ungkap Raja, menyoroti pentingnya dukungan pasar.

Ia menegaskan, kunci membangkitkan UMKM terletak pada peningkatan pendapatan daerah. “APBD lebih banyak digunakan untuk proyek lain, hingga sulit untuk membayar gaji pegawai, apalagi membantu UMKM,” jelasnya.

Raja menjanjikan perubahan nyata bagi UMKM jika pasangan Lis-Raja memenangkan Pilkada. Ia juga menekankan keahlian Lis dalam mengelola anggaran dan melobi dana ke pusat.

Juru kampanye Lis-Raja, Ashady Selayar, menekankan pengalaman Raja selama 37 tahun sebagai birokrat sebagai modal besar dalam memajukan Tanjungpinang. Ia meminta masyarakat memilih pemimpin berdasarkan kemampuan, bukan sekadar preferensi pribadi.

Kepedulian Lis-Raja terhadap masyarakat kecil terlihat dalam rencana menciptakan lapangan kerja baru, dimulai dari skala rumah tangga. Mereka berjanji memberikan permodalan dan memfasilitasi pemasaran produk UMKM.

Yuniarni Pustoko Weni, salah satu juru kampanye, menegaskan bahwa kampanye pasangan ini adalah harapan nyata untuk perbaikan, bukan sekadar janji politik.

“Mereka memiliki visi jangka panjang untuk terus mengabdi kepada masyarakat,” pungkasnya.

(isk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *