Ulasfakta – Lebih dari sekadar aksi bersih-bersih, peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025 di Tanjungpinang membuka peluang untuk transformasi inovatif dalam pengelolaan sampah. Bertemakan “Kolaborasi untuk Indonesia Bersih,” kegiatan yang diadakan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tanjungpinang pada Sabtu, 23 Februari 2025, menandai langkah strategis menuju sistem pengelolaan sampah yang lebih terintegrasi dan berkelanjutan.

Dipimpin langsung oleh Kepala DLH Kota Tanjungpinang, Dr. Ahmad Yani, S.Sos, MM, M.Kes, acara ini menggerakkan sekitar 400 relawan dari berbagai instansi, komunitas, dan pelajar untuk membersihkan sampah di berbagai titik strategis—mulai dari jalan utama hingga area pesisir dan rawa-rawa. Di balik aksi tersebut, tersirat upaya untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya inovasi dalam pengelolaan sampah, yang kini semakin relevan mengingat Tanjungpinang menghasilkan sekitar 100 ton sampah per hari.

“Kegiatan ini bukan hanya tentang membersihkan, tetapi juga tentang menciptakan kesadaran kolektif untuk mengolah sampah secara inovatif. Kita perlu memanfaatkan teknologi dan kerja sama lintas sektor agar sampah bisa diubah menjadi sumber energi atau bahan baku daur ulang,” ujar Dr. Ahmad Yani.

Selama satu hari, delapan petugas khusus berhasil mengumpulkan hingga 1,2 ton sampah dari laut menggunakan perahu, menandai pentingnya peran aktif dalam menjaga kebersihan pesisir. Di daratan, berbagai pihak seperti Koarmada Tanjungpinang, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan Dinas Kominfo turut berpartisipasi, membersihkan area mulai dari jalan Sultan Mahmud di sekitar Kantor Lurah Tanjungunggat hingga hutan mangrove yang dikerjakan oleh siswa SMPN 10 Tanjungunggat.

Kegiatan ini juga dijadikan ajang untuk mengidentifikasi titik-titik krusial yang perlu penanganan lebih intensif, sehingga pengelolaan sampah di Tanjungpinang bisa disesuaikan dengan potensi penggunaan teknologi modern. Masyarakat pun diimbau untuk tidak hanya mengandalkan infrastruktur yang ada, melainkan juga untuk aktif berpartisipasi dengan membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.

“Kami berharap melalui kolaborasi antara pemerintah, LSM, dan pelaku industri, kita dapat menciptakan sistem pengelolaan sampah yang tidak hanya efisien tetapi juga mendukung pembangunan ekonomi hijau di Tanjungpinang,” tambah Dr. Ahmad Yani.

Acara ini, yang juga mengedepankan tema kolaborasi, memberikan gambaran bahwa perubahan besar dalam pengelolaan sampah tidak hanya dapat mengatasi permasalahan lingkungan, tetapi juga membuka peluang inovasi dan penciptaan lapangan kerja baru di sektor ekonomi berkelanjutan. Dengan demikian, momentum HPSN 2025 di Tanjungpinang menjadi tonggak penting dalam mewujudkan kota yang lebih bersih, sehat, dan inovatif.