Ulasfakta.co — Momen Salat Idul Fitri di Lapangan Pamedan, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, membawa berkah tersendiri bagi para penjual koran dan kardus bekas. Mereka memanfaatkan kebutuhan jamaah akan alas duduk dengan menjajakan koran dan kardus bekas di sekitar lokasi salat.
Sejak subuh, para penjual telah bersiap di sekitar lapangan, menawarkan dagangan mereka kepada jamaah yang datang. Dengan harga terjangkau, sekitar Rp2.000 hingga Rp5.000, jamaah dapat membeli beberapa lembar koran atau potongan kardus untuk dijadikan alas selama salat berlangsung.
Salah satu penjual, Andi, mengaku bahwa momen ini selalu dinantikan setiap tahun. “Setiap Idul Fitri, kami bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari menjual koran bekas. Lumayan untuk menambah pemasukan keluarga,” ujarnya.
Namun, di balik berkah tersebut, muncul kekhawatiran akan dampak lingkungan. Setelah salat selesai, banyak alas koran dan kardus yang ditinggalkan begitu saja, menimbulkan tumpukan sampah di sekitar lapangan. Petugas kebersihan pun harus bekerja ekstra untuk membersihkan area tersebut.
Pemerintah Kota Tanjungpinang telah mengimbau masyarakat untuk membawa alas salat yang dapat digunakan kembali, seperti sajadah atau tikar, guna mengurangi sampah. Langkah ini sejalan dengan upaya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan selama perayaan hari besar keagamaan.