Ulasfakta – Biaya hidup mahasiswa perantau di Kota Tanjungpinang, ibu kota Provinsi Kepulauan Riau, ternyata cukup beragam. Dari hasil wawancara dengan sejumlah mahasiswa, terungkap bahwa pengeluaran bulanan bisa mencapai Rp1,5 juta, tergantung pada gaya hidup, pola konsumsi, hingga strategi pengelolaan keuangan masing-masing.

Bagi Fauzah, mahasiswi Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), uang jajan harian yang dikirim orang tuanya sebesar Rp50 ribu. Dalam sebulan, pengeluaran untuk makan dan transportasi saja bisa mencapai Rp1,5 juta.

“Biasanya orang tua kirim uang mingguan. Kalau ditotal sebulan ya segituan, belum termasuk kos,” ungkapnya saat ditemui di kawasan kampus pada Jumat, 13 Juni 2025.

Untuk tempat tinggal, biaya kos yang ia keluarkan berkisar Rp500 ribu per bulan, tergantung lokasi dan fasilitas yang disediakan.

Gaya Hidup Menentukan Pengeluaran

Hal senada disampaikan Resty, rekan kampus Fauzah, yang menyebut bahwa pengeluaran bulanannya sangat bergantung pada aktivitas dan gaya hidup.

“Saya sering masak sendiri di kos. Tapi kalau lagi sibuk atau ada kegiatan kampus, ya terpaksa beli makan di luar. Jadi nggak tentu jumlahnya,” jelasnya.

Sementara itu, Novita, mahasiswi lainnya, telah memiliki strategi pengelolaan keuangan yang lebih ketat. Ia membatasi pengeluarannya maksimal di angka Rp1 juta per bulan.

“Sudah termasuk makan, kos, transportasi, dan keperluan pribadi. Kuncinya hemat,” katanya.

Dukungan Orang Tua dan Pandangan Ekonomis

Di sisi lain, Reni merasa beruntung karena mendapat dukungan penuh dari orang tua. Menurutnya, meski tidak menyebut angka pasti, uang bulanan yang dikirim selalu mencukupi bahkan lebih.

“Kalau lagi nggak dapat kiriman pun, saya masih punya tabungan dari orang tua,” ujarnya.

Adapun menurut Maharani, mahasiswa asal luar Kepri, biaya hidup di Tanjungpinang masih tergolong murah jika dibandingkan dengan kota asalnya.

“Makan dan kos di sini jauh lebih hemat. Itu sebabnya saya merasa bisa lebih mengatur keuangan,” ungkapnya.

Tanjungpinang: Relatif Terjangkau, Tapi Tetap Perlu Cermat

Kota Tanjungpinang sebagai pusat pemerintahan dan pendidikan di Kepri memang relatif lebih terjangkau dibanding kota besar lain di Indonesia. Namun, kebiasaan belanja, cara makan, hingga pilihan tempat tinggal tetap menjadi faktor utama yang memengaruhi pengeluaran mahasiswa perantau.

Dalam situasi ekonomi yang fluktuatif, kemampuan mengelola keuangan tetap menjadi tantangan tersendiri bagi para mahasiswa yang jauh dari kampung halaman.