Meningkatkan Pariwisata Tanjungpinang Lewat Warisan Budaya dan Kebersihan

Ulasfakta.co – Pemerintah Kota Tanjungpinang sedang fokus mengembangkan sektor pariwisata dengan memanfaatkan warisan budaya dan kuliner sebagai daya tarik utama.

Langkah ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2024 yang mengatur pengembangan kawasan Batam, Bintan, dan Karimun.

Dua program unggulan yang akan dikembangkan adalah Wisata Heritage dan Budaya Melayu Tanjungpinang serta Wisata Warisan Budaya Tionghoa Tanjungpinang.

Program ini akan memanfaatkan destinasi bersejarah dan bernilai budaya, seperti Pulau Penyengat, Kawasan Kota Lama, Istana Lama Sungai Carang, dan Situs Kota Rebah.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Muhammad Nazri, menekankan pentingnya kebersihan dan pengelolaan sampah dalam menarik wisatawan.

Meningkatkan Pariwisata Tanjungpinang Lewat Warisan Budaya dan Kebersihan Foto istind

Destinasi yang bersih dan terawat, menurutnya, akan memberikan pengalaman wisata yang lebih menyenangkan.

Sebagai langkah konkret, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tanjungpinang mengadakan Pelatihan Kebersihan Lingkungan, Sanitasi, dan Pengelolaan Sampah di Destinasi Pariwisata yang berlangsung dari 19 hingga 21 November 2024 di Hotel Bintan Plaza.

Pelatihan ini diikuti oleh 40 peserta yang berasal dari petugas kebersihan, pengelola tempat wisata, komunitas lokal, dan organisasi terkait.

Meningkatkan Pariwisata Tanjungpinang Lewat Warisan Budaya dan Kebersihan Foto istind

Tujuan pelatihan adalah meningkatkan keterampilan dalam mengelola destinasi wisata dengan lebih profesional, sehingga dapat memberikan pengalaman yang memuaskan bagi wisatawan.

Kepala Bidang Destinasi dan Pemasaran Pariwisata, Salman, berharap pelatihan ini dapat memperkuat kemampuan peserta dalam mengelola destinasi wisata Tanjungpinang secara optimal.

Salah satu peserta, Komprizal, mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat untuk memperbaiki praktik sebelumnya dan membantu meningkatkan pemahaman tentang kebersihan dan pengelolaan sampah di destinasi wisata.

(isk/ind)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *