Ulasfakta – Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 untuk jenjang SMA, SMK, dan SLB di Kabupaten Natuna resmi dimulai sejak Rabu (11/6) dan akan berlangsung hingga Jumat (14/6). Tahun ini, sistem pendaftaran mengusung pendekatan hybrid — perpaduan antara jalur daring dan luring — untuk menyesuaikan dengan kondisi geografis dan keterbatasan teknologi di wilayah kepulauan.
Kebijakan ini dinilai sebagai langkah adaptif di tengah tantangan akses internet yang belum merata di daerah perbatasan. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau Wilayah Natuna, Sutomo, menegaskan bahwa fleksibilitas menjadi kunci agar setiap calon siswa tetap memiliki peluang yang sama.
“Kami memahami bahwa tidak semua orang tua dan siswa memiliki akses memadai terhadap teknologi atau jaringan internet. Karena itu, sekolah diberi keleluasaan menyelenggarakan PPDB secara daring maupun langsung di sekolah,” kata Sutomo, Kamis (12/6).
Orang Tua Pilih Datang Langsung untuk Pastikan Kelengkapan
Fleksibilitas sistem ini disambut baik oleh masyarakat. Seperti yang dilakukan Nurlela, salah satu orang tua calon siswa. Meski anaknya cukup fasih menggunakan teknologi, ia tetap memilih datang langsung ke sekolah untuk memastikan proses berjalan lancar.
“Biar lebih tenang saja, takut salah unggah dokumen kalau dari rumah. Tadi datang ke sekolah, alhamdulillah disambut baik, dibantu sampai selesai,” ujarnya.
Nurlela pun mengapresiasi pelayanan yang diberikan pihak sekolah, yang menurutnya tidak membedakan siswa dari latar belakang mana pun.
Penerapan sistem hybrid dalam PPDB Natuna tak hanya menjadi solusi teknis, tetapi juga mencerminkan semangat inklusi sosial di wilayah perbatasan. Dengan menjangkau calon siswa dari berbagai kondisi, kebijakan ini dinilai mampu memperkuat akses pendidikan yang adil dan merata.
Dinas Pendidikan Kepri berharap sistem ini menjadi contoh penerimaan peserta didik di daerah lain dengan karakteristik serupa, di mana kemajuan teknologi harus tetap diseimbangkan dengan pelayanan langsung yang manusiawi dan ramah akses.