Ulasfakta – Produk Larbee-TYL Marshmallow ditemukan masih dijual di Swalayan Super Jess yang berlokasi di Jalan Tanah Kuning, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, pada Senin, 5 Mei 2025.
Pengamatan tim ulasan.co menunjukkan bahwa terdapat dua varian rasa Larbee-TYL Marshmallow bergambar panda yang masih tersedia di rak swalayan, yakni rasa cokelat dan stroberi.
Selain produk tersebut, beberapa jenis jajanan dari merk ChompChomp dan Marshmallow lainnya juga terpajang di rak yang sama.
Seorang karyawan swalayan yang tidak ingin disebutkan namanya memastikan bahwa varian cokelat dan stroberi dari Larbee-TYL Marshmallow tersebut tidak mengandung bahan babi. Namun, untuk varian rasa vanilla, yang diketahui mengandung unsur babi, sudah ditarik dari peredaran di swalayan.
“Varian vanilla sudah kami tarik kemarin. Sementara cokelat dan stroberi tidak mengandung babi,” ujarnya.
Sebelumnya, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Republik Indonesia merilis daftar sembilan produk yang mengandung bahan babi, termasuk beberapa varian marshmallow dari merk Corniche, ChompChomp, Hakiki Gelatin, Larbee-TYL varian selai vanilla bergambar panda, AAA, dan Sweetme.
Santi, warga Bintan Timur, mengungkapkan kekhawatirannya atas masih beredarnya produk-produk seperti ChompChomp dan Marshmallow di swalayan maupun warung-warung sekitar.
“Orang seperti saya tidak tahu kalau ada produk yang mengandung babi. Apakah ada kode khusus yang bisa kami lihat? Karena bagi kami yang Muslim, jelas haram mengonsumsi produk babi,” kata Santi.
Ia pun berharap pemerintah segera mengambil tindakan dengan menarik produk-produk tersebut dari peredaran agar tidak membahayakan konsumen yang tidak menyadari kandungan bahan tersebut.
“Kasihan anak-anak kita yang mungkin tidak tahu apa-apa. Bahkan kami orang dewasa saja tidak tahu,” tutupnya.
