Ulasfakta – Pulau Penyengat terus mempertahankan posisinya sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
Akses menuju pulau yang kaya akan sejarah dan budaya ini masih mengandalkan moda transportasi laut tradisional berupa pompong.
Saat ini, tersedia sebanyak 84 unit pompong yang beroperasi melayani penyeberangan dari pelabuhan utama di Tanjungpinang menuju Pulau Penyengat.
Armada tersebut dikelola dalam dua kelompok operasional agar layanan tetap lancar dan terjadwal secara efisien.
“Armada kami dibagi dua grup, A dan B, yang beroperasi secara bergantian setiap hari. Total ada 42 unit yang aktif dalam satu hari,” ungkap Efendi Pengabean, salah satu pengelola transportasi pompong, pada Jumat, 27 Juni 2025.
Jadwal keberangkatan pompong tidak bersifat tetap. Operasi dilakukan secara fleksibel, tergantung pada jumlah penumpang yang sudah siap.
“Begitu penumpang cukup, langsung berangkat. Jadi tidak perlu menunggu jam tertentu,” jelasnya.
Bagi wisatawan atau rombongan yang menginginkan kenyamanan lebih, tersedia juga layanan carter penuh. Tarif reguler untuk satu penumpang adalah Rp9.000.
Sementara untuk penyewaan satu unit pompong dengan kapasitas 15 orang, tarif satu kali perjalanan dikenakan Rp135.000.
Bila menyewa langsung untuk perjalanan pulang-pergi, tarifnya Rp250.000 sudah termasuk potongan harga Rp10.000.
“Untuk charter, waktunya bisa ditentukan sendiri. Kami fleksibel, tinggal disesuaikan dengan kebutuhan penumpang,” tambah Efendi.
Dengan waktu tempuh sekitar 10 menit, perjalanan dari Tanjungpinang ke Pulau Penyengat terasa cepat dan efisien.
Armada juga siap melayani penumpang dalam jumlah besar, termasuk rombongan wisata atau tamu khusus.
“Kalau ada rombongan besar, tinggal atur saja. Kami siap layani sesuai permintaan,” katanya.
Keberadaan pompong sebagai sarana transportasi laut yang mudah, terjangkau, dan fleksibel menjadikannya pilihan utama masyarakat dan wisatawan yang ingin mengunjungi Pulau Penyengat.
Armada yang siap siaga dan sistem operasional yang luwes menjadikan layanan ini tetap relevan dan dibutuhkan hingga kini.
Tinggalkan Balasan