Ulasfakta – Suasana malam takbiran Iduladha 1446 Hijriah di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, berlangsung meriah. Ribuan warga memadati jalan-jalan utama kota pada Kamis malam, 5 Juni 2025, untuk menyaksikan Pawai Takbir yang digelar Pemerintah Kota Tanjungpinang.
Pawai spektakuler tersebut dilepas langsung oleh Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, didampingi Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, dari titik awal di kawasan Tugu Sirih.
Sebanyak 80 kelompok peserta turut ambil bagian, terdiri dari 33 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan 47 perwakilan masjid, mushalla, serta organisasi kemasyarakatan Islam. Masing-masing peserta menampilkan kendaraan hias bertema Islami yang mencuri perhatian publik sepanjang rute pawai.
Dalam sambutannya, Wali Kota Lis menegaskan bahwa pawai takbir bukan hanya perayaan keagamaan, melainkan juga sarana mempererat persatuan.
“Iduladha mengajarkan nilai ketulusan dan semangat berbagi. Melalui pawai ini, kita harap nilai-nilai itu dapat semakin mengakar dalam kehidupan masyarakat,” ujarnya.
Senada dengan itu, Gubernur Ansar Ahmad menyebut kegiatan ini sebagai refleksi dari ukhuwah dan harmoni sosial.
“Takbir keliling ini bukan sekadar tradisi, tetapi simbol kuatnya kebersamaan dan toleransi antar umat,” katanya.
Mengusung tema “Melalui Pawai Takbir Idul Adha 1446 H Kita Tingkatkan Kepedulian Antar Sesama”, malam takbiran tahun ini dikemas penuh nuansa religius dan kekeluargaan.
Pawai menempuh rute panjang melintasi sejumlah ruas protokol di Kota Tanjungpinang, dimulai dari Tugu Sirih lalu melalui Jalan Merdeka, Tengku Umar, Ketapang, Bakar Batu, Brigjen Katamso, MT Haryono, Gatot Subroto, D.I. Panjaitan, WR Supratman, hingga berputar di Tugu Tangan. Rute kemudian berlanjut ke Jalan Uban Lama, RH Fisabilillah, A. Yani, Basuki Rahmat, Wiratno, Yos Sudarso, Usman Harun, dan berakhir di Jalan Hang Tuah.
Sebagai bentuk apresiasi, Pemkot Tanjungpinang menyediakan total hadiah sebesar Rp27 juta untuk para peserta terbaik. Penilaian mencakup aspek kreativitas, kekompakan barisan, serta kedisiplinan selama pelaksanaan pawai.
Malam takbiran ini menjadi momentum penuh suka cita yang tak hanya mempererat tali silaturahmi warga, tetapi juga menghidupkan semangat gotong royong dan cinta tradisi keislaman di tengah masyarakat kota.