Ulasfakta.co – Presiden Oposisi Rocky Gerung memberikan kejutan saat mengisi materi dalam acara pembekalan dan bimbingan teknis (Bimtek) anggota DPRD dari seluruh Indonesia yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada Jumat (24/1/2025) malam.
Dalam sesi yang dimoderatori oleh politisi PDI Perjuangan (PDIP) Adian Napitupulu, Rocky meminta jaket karena merasa kedinginan. Adian pun dengan sigap menyerahkan jaket khas PDIP berwarna merah dan hitam dengan tulisan “Banteng” kepada Rocky, yang awalnya mengenakan kaus putih.
Dengan gaya khasnya, Rocky meloncat ke panggung dan langsung menyampaikan pandangannya terkait kondisi politik saat ini.
Dalam paparannya, ia menyoroti bahwa PDIP tengah memasuki kembali era Vivere Pericoloso, sebuah frasa dalam bahasa Italia yang berarti “hidup penuh bahaya” atau “hidup yang menyerempet bahaya.” Frasa ini sebelumnya pernah digunakan oleh Presiden Soekarno dalam pidato kenegaraan pada peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-19 tahun 1964.
“PDIP memasuki era Vivere Pericoloso dan No Journey End, di mana tantangan politik semakin kompleks,” ujar Rocky. Ia mengingatkan bahwa PDIP telah mengalami masa sulit serupa saat melawan Orde Baru.
“Ibu Megawati telah melampaui era Vivere Pericoloso, saat ia harus menghadapi tekanan politik Orba. Ia menempuh ‘the years of living dangerously’ dengan penuh ketabahan. Bahkan, di era kepemimpinannya sendiri, ia masih menghadapi ujian politik akibat komitmennya dalam membela konstitusi dan demokrasi,” kata Rocky.
Lebih lanjut, Rocky menyebut bahwa saat ini PDIP menghadapi tantangan baru dalam menggagas politik ideologis guna melepaskan bangsa dari politik transaksional yang hanya mengejar posisi tanpa memperhatikan ideologi.
Terkait kepemimpinan masa depan, Rocky menegaskan bahwa PDIP harus lebih mengutamakan etikabilitas ketimbang elektabilitas dalam menyiapkan calon pemimpin untuk 2029.
“Pemimpin yang dipersiapkan untuk 2029 harus diuji dari sisi etikabilitasnya, bukan hanya elektabilitas,” tegas Rocky.
Selain itu, ia juga menyinggung nilai-nilai ideologi Pancasila dan keterkaitannya dengan era Orde Baru, mengajak peserta untuk memahami kembali esensi dasar dari perjuangan politik bangsa.
Acara Bimtek ini dihadiri oleh sekitar 3.000 peserta yang antusias mengikuti paparan dari Rocky Gerung dan pemikir kebinekaan Sukidi.
Sebelumnya, para peserta telah mendapatkan pengarahan dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang menegaskan pentingnya membangun partai dengan makna dan arti bagi kemajuan bangsa.
“Partai harus memiliki arti dan makna untuk kebaikan negeri,” ujar Megawati dalam arahannya.
Bimtek ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi para anggota DPRD dalam menghadapi tantangan politik ke depan, dengan menekankan pentingnya ideologi dalam pembangunan politik di Indonesia.