Ulasfakta – Perilaku menyakiti diri sendiri (self‑harm) bisa menimpa siapa pun. Psikolog Klinis Muda RSUD Raja Ahmad Thabib, Restriya Nadra Soraya, M.Psi., memaparkan kiat sederhana agar kita tak terjerumus ke tindakan tersebut.
Ia menjelaskan, dorongan untuk melukai diri kerap lahir dari emosi yang tak tertata: keputusasaan, perundungan, tekanan ekonomi, hingga gangguan mental berat. “Saat seseorang belum cakap memecahkan masalah, emosi yang menumpuk bisa meledak ke perilaku menyayat kulit atau bentuk self‑harm lain,” ujar Restriya, Senin (12/5/2025).
Stigma “malu ke psikolog” masih kuat, padahal konsultasi dini penting sebelum krisis makin parah. “Psikolog atau psikiater bukan hanya untuk orang ‘gila’—mereka tenaga profesional yang membantu menata emosi,” tegasnya.
Berikut empat langkah pencegahan menurut Restriya:
Bicara dengan orang tepercaya
Curhatlah kepada sahabat, keluarga, atau siapa pun yang mampu mendengar tanpa menghakimi. Memendam masalah ibarat bom waktu.Temui profesional
Jika tak ada tempat bercerita, datangi psikolog atau psikiater. Terapi akan membantu menyalurkan emosi secara aman.Hindari reaksi menghakimi
Bila Anda menemui teman yang pernah self‑harm, jangan langsung menceramahi. Singkirkan benda tajam di sekitarnya, peluk, dan beri dukungan emosional lebih dulu.Relaksasi lewat hobi
Menekuni kegiatan yang disukai—membaca, berkebun, berolahraga—dapat meredakan tekanan batin dan menjernihkan pikiran.
Restriya menambahkan, setiap persoalan perlu dihadapi, walau selangkah demi selangkah. “Bila gangguan sudah mempengaruhi aktivitas harian, segera cari bantuan profesional,” pungkasnya.