Ulasfakta – Wakil Bupati Karimun, Rocky Marciano Bawole, mengungkapkan kekhawatirannya setelah melihat langsung kondisi peralatan kebersihan milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Karimun yang sangat terbatas.
Kekecewaan ini muncul usai pelaksanaan pembersihan rumput liar di taman depan Coastal Area beberapa hari lalu. Saat memantau kegiatan tersebut, Rocky sempat menanyakan ketersediaan mesin potong rumput kepada petugas DLH.
“Sungguh memprihatinkan, satu kabupaten hanya memiliki satu mesin pemotong rumput yang masih berfungsi, sementara dua mesin lainnya rusak. Ini seperti main-main, tidak ada yang serius mengurusnya,” ujar Rocky, Rabu 23 April 2025.
Untuk membantu mengatasi persoalan itu, pembersihan taman tersebut akhirnya didukung oleh PT Anva Gemilang, perusahaan mitra yang telah menjalin kerja sama dengan Pemkab Karimun. Bahkan, perusahaan ini rela membeli mesin potong rumput baru untuk menunjang kegiatan pembersihan.
“Syukurlah, mereka menurunkan 60 orang untuk melakukan pembersihan. Rumputnya sudah sangat tinggi,” tambahnya.
Terungkap bahwa anggaran kebersihan di Karimun mencapai sekitar Rp8 miliar per tahun. Dari Januari hingga Maret 2025, pengelolaan kebersihan masih dilakukan langsung oleh DLH. Namun, sejak April, tanggung jawab pengelolaan kebersihan resmi dialihkan ke pihak ketiga.
“Pihak ketiga melanjutkan pengelolaan dengan sisa anggaran yang ada,” jelas Rocky.
Kerja sama tersebut mencakup penggajian untuk 689 petugas kebersihan dan 157 tenaga cleaning service, pengadaan barang habis pakai seperti plastik dan bahan bakar minyak (BBM), pengangkutan sampah, serta pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Saya menekankan agar seluruh pekerja tetap dipertahankan dan tidak ada yang diberhentikan terlebih dahulu. Evaluasi soal kinerja nanti menjadi tanggung jawab pihak ketiga, apakah ada yang kurang serius atau tidak,” tegasnya.
Sementara itu, armada pengangkut sampah masih menggunakan kendaraan milik DLH yang didukung dengan beberapa peralatan dari pihak ketiga.