Ulasfakta – Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Nyanyang Haris Pratamura, mengungkapkan ditemukannya pipa PDAM Tirta Kepri yang telah berusia sekitar 53 tahun saat melakukan inspeksi mendadak ke instalasi pengolahan air di sepanjang bibir Sungai Pulai, Kota Tanjungpinang, Selasa, 22 April 2025.
Menurut Nyanyang, pipa tua tersebut sudah seharusnya diganti atau diremajakan karena menjadi salah satu penyebab terganggunya distribusi air bersih kepada pelanggan. Kondisi penyaluran yang tidak lancar kerap menimbulkan keluhan dari masyarakat.
Lebih lanjut, Wagub menambahkan bahwa pipa yang sudah berumur puluhan tahun sangat rentan mengalami korosi yang dapat memperparah masalah distribusi air. Oleh karena itu, ia berencana untuk mengajukan koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar mendapatkan bantuan penggantian pipa baru.
“Mudah-mudahan ke depan tidak ada lagi kendala dalam pendistribusian air bersih ke masyarakat,” ujarnya.
Sidak tersebut dilakukan Nyanyang menanggapi banyaknya keluhan dari pelanggan PDAM Tirta Kepri yang dilaporkan ke pemerintah daerah. Ia menegaskan bahwa air sebagai kebutuhan dasar harus didistribusikan dengan cepat dan melalui proses pengelolaan yang baik.
Saat ini, jumlah pelanggan PDAM Tirta Kepri mencapai 21 ribu pelanggan, sementara ada sekitar 6 ribu calon pelanggan yang masih dalam antrean menunggu sambungan air.
“Kami sudah memeriksa dari hulu hingga ke Water Treatment Plant (WTP), tempat pengolahan air sebelum didistribusikan ke pelanggan,” jelas Wagub.
WTP sendiri merupakan fasilitas yang berfungsi mengolah air kotor menjadi air bersih yang aman dan layak pakai bagi masyarakat.
Meski pipa yang digunakan sudah cukup tua, debit air yang dihasilkan PDAM diperkirakan mencapai sekitar 185 liter per detik, atau sekitar 666 meter kubik per jam, yang siap disalurkan ke konsumen.