Ulasfakta – Sebanyak 11 atlet taekwondo asal Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dinyatakan lolos seleksi awal untuk mengikuti pemusatan pelatihan menjelang ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) 2025. Seleksi tersebut digelar oleh Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI) Kepri di Universitas Riau Kepulauan (Unrika), Batam, belum lama ini.
Ketua Taekwondo Indonesia (TI) Kepri, Kosasi Sumarli, menyampaikan bahwa dari total 43 peserta seleksi, hanya 11 atlet yang dinyatakan memenuhi kriteria untuk melanjutkan ke tahap pelatnas.
“Proses seleksi berlangsung ketat, dan 11 atlet terbaik berhasil melaju ke tahap berikutnya. Namun ini bukan akhir. Mereka masih harus menunjukkan performa maksimal dalam pelatihan untuk bisa lolos ke POMNAS di Jawa Tengah,” ujar Kosasi, Rabu, 18 Juni 2025.
Ke-11 atlet yang berhasil lolos di antaranya adalah Randy Oktavia, Niel Rizky Sakti, Sthevend Bryan W. Siburian, Muhammad Febriansyah Ruma, Ferdinand Yesaya Manurung, Waldo Xavier, Ariella Athalia, Andre, Wendy Setiawan, dan Aisyah Meirany.
Namun, Kosasi menekankan bahwa keberangkatan ke POMNAS belum final. Semua atlet akan kembali disaring berdasarkan aspek teknis, fisik, mental, dan kedisiplinan selama masa pelatnas. Mereka akan berhadapan dengan pesaing dari berbagai daerah yang memiliki pengalaman dan kemampuan tinggi.
“Latihan harus dilakukan secara menyeluruh. Ini bukan hanya soal teknik, tetapi juga kesiapan mental dan kedisiplinan. Kami berharap mereka benar-benar serius menghadapi tantangan ini,” tegas Kosasi yang juga merupakan pelatih nasional bersertifikasi.
Sementara itu, Ketua Bidang Prestasi TI Kepri, Eko Wahyu, optimistis dengan potensi para atlet. Menurutnya, semua peserta pelatnas punya peluang yang sama untuk menorehkan prestasi, asalkan fokus dan komitmen dijaga.
“Kami yakin mereka mampu mengharumkan nama daerah, kampus, dan pelatihnya. Dukungan dari semua pihak akan sangat menentukan hasil akhir nanti,” kata Eko.
Eko juga menyampaikan apresiasi kepada Universitas Riau Kepulauan atas dukungan penuh dalam penyelenggaraan seleksi awal. Pihak kampus bahkan memberikan beasiswa penuh kepada atlet nasional yang berprestasi, termasuk bebas biaya kuliah hingga lulus.
“Ini merupakan bentuk penghargaan luar biasa terhadap para atlet. Insentif seperti ini menjadi motivasi tambahan untuk berprestasi,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Kosasi turut menyebut nama Winda, atlet nasional peraih emas PON yang juga berpotensi memperkuat Kepri di POMNAS, jika diizinkan bergabung dari pelatnas nasional.
Dengan program pelatihan terstruktur dan dukungan penuh dari berbagai pihak, Kepri optimistis bisa bersaing dan meraih medali di POMNAS 2025 mendatang.