Ulasfakta – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia, Amalia Adininggar Widyasanti, menyoroti pentingnya akurasi pencatatan aktivitas ekonomi di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), guna mencerminkan kondisi riil perekonomian daerah secara aktual dan menyeluruh.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri pelantikan Margaretha Ari Angorowati sebagai Kepala BPS Kepri yang berlangsung di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Jumat malam (23/5/2025).
“Kepri memiliki potensi besar di sektor industri pengolahan, namun data yang tercatat masih sangat terbatas. Di Batam, misalnya, terdapat sekitar 780 industri pengolahan, tapi yang terdata baru sekitar 70 unit. Ini tantangan serius yang harus segera diatasi,” ujar Amalia.
Menurutnya, penguatan pencatatan ekonomi sangat krusial untuk menyusun kebijakan pembangunan yang tepat sasaran. BPS akan menggandeng pemerintah daerah, khususnya Pemprov Kepri dan Pemko Batam, untuk memperkuat sistem pendataan ekonomi.
Amalia juga menyoroti keberhasilan Kabupaten Bintan yang mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8,9 persen pada triwulan I 2025, berkat kontribusi signifikan dari sektor industri pengolahan.
Selain industri, sektor konstruksi serta aktivitas ekspor dan impor juga disebut sebagai pendorong utama ekonomi Kepri. Letak geografis provinsi ini yang berbatasan langsung dengan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia dinilai menjadi keunggulan tersendiri dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional.
“Presiden telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen. Kepri punya potensi besar untuk turut mendorong pencapaian target tersebut,” kata Amalia.