Harga Santan di Batam dan Tanjungpinang Melonjak Jelang Lebaran

Ulasfakta.co – Menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah, harga santan di Batam dan Tanjungpinang mengalami lonjakan signifikan. Di Tanjungpinang, harga santan naik dari Rp40.000 menjadi Rp45.000 per kilogram sejak dua hari terakhir. Sementara itu, di Batam, harga santan murni mencapai Rp46.000 per kilogram, naik dari kisaran Rp28.000–Rp30.000 sebelumnya.

 

Kenaikan harga ini dipicu oleh kelangkaan pasokan kelapa di pasar lokal. Banyak petani kelapa memilih mengekspor hasil panen mereka ke luar negeri, seperti Malaysia dan Singapura, karena tawaran harga yang lebih tinggi. Hal ini menyebabkan stok kelapa di pasar domestik menipis, sehingga harga santan pun melonjak.

 

Di Batam, beberapa pedagang terpaksa menjual santan campuran untuk menekan harga jual. Santan campuran ini dijual seharga Rp30.000 per kilogram, sementara santan murni dijual Rp46.000 per kilogram. Pedagang mengaku kesulitan mendapatkan stok kelapa dari daerah penghasil seperti Kuala Tungkal dan Tembilahan, Riau.

 

Meskipun harga naik, permintaan santan tetap tinggi menjelang Lebaran. Masyarakat tetap memburu santan untuk kebutuhan memasak hidangan khas Lebaran seperti opor ayam, rendang, dan gulai.

 

Pemerintah daerah diharapkan dapat mengambil langkah strategis untuk mengatasi kelangkaan pasokan kelapa dan menstabilkan harga santan di pasar lokal. Salah satu solusi yang diusulkan adalah memanfaatkan lahan di pulau-pulau sekitar Batam untuk budidaya kelapa, guna mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *