Ulasfakta – Setelah sempat hilang akibat kapal pompong mereka tenggelam di tengah laut, sembilan pemancing berhasil ditemukan dalam keadaan selamat di perairan Berakit, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Delapan di antaranya ditemukan oleh nelayan setempat di Berakit, sedangkan satu orang lainnya sebelumnya sudah ditemukan di wilayah Kota Batam.
Kejadian naas ini bermula ketika mereka sedang memancing di perairan perbatasan Indonesia-Malaysia menggunakan kapal pompong bermesin enam silinder. Kapal tersebut diterjang badai hebat yang disertai hujan deras, angin kencang, dan gelombang tinggi hingga akhirnya karam.
Kepala Desa Berakit, Muhammad Darussalam, mengatakan pada Senin, 12 Mei 2025, bahwa kesembilan korban sempat terpisah saat kapal mereka tenggelam. Sebagian besar korban hanyut hingga ke perairan Berakit akibat cuaca buruk yang melanda saat itu.
“Syukur alhamdulillah, delapan orang berhasil ditemukan nelayan kami dalam kondisi sehat. Satu korban lain sudah ditemukan lebih dulu di Batam,” ujar Darussalam.
Ia juga mengingatkan masyarakat, terutama para nelayan, agar selalu berhati-hati dan memantau kondisi cuaca sebelum beraktivitas di laut. Darussalam menekankan pentingnya menggunakan pelampung sebagai alat keselamatan.
“Semua korban yang selamat memakai pelampung, itulah yang membuat mereka bisa bertahan,” katanya.
Daftar Korban dan Lokasi Evakuasi:
Dievakuasi oleh KN Kalimasadha P115:
Wahidi alias Boksang, 65 tahun
Tekong Pompong
Domisili: Pulau Tunjuk, Subang Mas, Kota Batam
Dievakuasi oleh nelayan Berakit:
Supriyadi (49 tahun), Bukit Palm Permai Blok N No. 9, Batam Center
Arlius (42 tahun), Bida Ayu Blok S No. 63, Tanjung Piayu
Agus Wahyu (32 tahun), Yapindo Blok M1 No. 3A, Batu Aji
Jimmy Kho (52 tahun), Puri Mas 2 Blok C7 No. 12, Batam Center
Haipeng (53 tahun), Komplek Rumah Sumatra Tanah Longsor Blok A12, Nagoya
Wesly Rotua (33 tahun), Tembesi Kestari No. 16, Sagulung
Rianto Sirait (33 tahun), ABK kapal, Kawasan Tunas Industri I Blok A1 & 2, Batam
Hendra (39 tahun), Tanjung Uma