Ulasfakta – Kasus pengeroyokan terhadap seorang disc jockey (DJ) perempuan di First Club Batam yang melibatkan tiga warga negara asing (WNA) asal Vietnam kini memasuki babak baru. Ketiganya diduga masuk ke wilayah Indonesia dengan visa kunjungan sebagai pelancong.
Namun demikian, hingga saat ini pihak Imigrasi Batam belum dapat memberikan keterangan resmi terkait status keimigrasian ketiga pelaku karena proses hukum masih dalam penanganan kepolisian.
“Kami belum bisa memberikan informasi lengkap karena kasus ini masih ditangani oleh kepolisian. Silakan konfirmasi ke Polsek atau Polresta Barelang,” ujar Kharisma Rukmana, Kepala Seksi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam, Rabu (11/6/2025).
Belum Ada Pelimpahan, Status Imigrasi Belum Dibuka
Kharisma menambahkan, hingga kini belum ada pelimpahan resmi dari pihak kepolisian ke Imigrasi sehingga pihaknya belum memiliki dasar hukum untuk membuka data perlintasan maupun dokumen keimigrasian para pelaku.
“Kalau sudah dilimpahkan ke kami dan kami melakukan BAP, baru bisa saya sampaikan informasi secara resmi,” jelasnya.
Meski begitu, informasi awal yang diterima menyebutkan bahwa ketiga perempuan asal Vietnam tersebut masuk ke Indonesia dengan dalih sebagai wisatawan. Namun durasi keberadaan mereka di Batam hingga kini masih menjadi tanda tanya.
“Informasi sementaranya begitu, mereka disebut sebagai pelancong. Tapi detailnya masih kita tunggu,” imbuh Kharisma.
Dua Pelaku Diamankan Saat Kabur, Satu Masih Buron
Insiden pengeroyokan tersebut terjadi pada Sabtu dini hari, 7 Juni 2025, di First Club Batam dan menimpa Stevanie, seorang DJ yang sedang bertugas. Kasus ini menjadi sorotan publik karena pelakunya adalah tiga WNA perempuan.
Dua dari tiga pelaku, Le Thi Huynh Trang dan Nguyen Thi Thu Thao, telah ditangkap oleh aparat saat hendak kabur ke Singapura melalui Pelabuhan Harbour Bay. Sementara satu pelaku lainnya, yang dikenal dengan nama Misa, hingga kini masih dalam pengejaran.
Pihak kepolisian Batam belum merinci motif pasti di balik tindakan brutal tersebut, namun penyidikan masih terus berjalan.