HMKB Tanjungpinang Soroti Banjir Berulang di Batam, Desak Pemerintah dan BP Batam Ambil Tindakan Nyata

Ulasfakta.co – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kota Batam pada Senin (5/5) mengakibatkan aktivitas masyarakat terganggu. Genangan air setinggi hingga 50 cm terjadi di sejumlah ruas jalan, membuat beberapa kendaraan terjebak dan mengalami mogok. Salah satu lokasi terdampak cukup parah adalah SMP Negeri 28 Batam yang turut tergenang banjir.

Banjir Simpang Kepri Mall kota Batam Foto Frando

Persoalan banjir yang terus berulang di Batam dinilai sebagai bukti belum optimalnya sistem drainase dan pengelolaan lingkungan di kota tersebut. Hingga kini, belum terlihat langkah signifikan dari pihak terkait untuk menangani akar permasalahan banjir yang terus menghantui warga.

Menanggapi situasi ini, Himpunan Mahasiswa Kota Batam (HMKB) Tanjungpinang menyuarakan keprihatinan dan mendesak Pemerintah Kota Batam serta BP Batam untuk segera bertindak. Ketua Bidang Advokasi dan Kajian Publik HMKB Tanjungpinang, Frando Sipayung, menegaskan bahwa persoalan banjir di Batam merupakan masalah kompleks yang memerlukan penanganan serius dan berkelanjutan.

“Kami meminta Pemerintah Kota Batam dan BP Batam untuk segera mengambil langkah konkret dalam mengatasi banjir. Ini bukan masalah baru, dan sangat disayangkan jika terus terjadi tanpa solusi yang jelas,” ujar Frando.

Senada dengan itu, Ketua Umum HMKB Tanjungpinang, Sherly Angelina, juga menyampaikan keprihatinan mendalam atas dampak banjir terhadap masyarakat. Ia menilai bahwa banjir ini mencerminkan lemahnya perencanaan tata ruang kota dan kurangnya perhatian terhadap aspek lingkungan.

“Banjir yang terjadi beberapa hari terakhir menunjukkan bahwa sistem drainase di Batam belum mampu menampung debit air saat curah hujan tinggi. Pemerintah perlu melakukan evaluasi menyeluruh, memperkuat sistem drainase, serta memastikan setiap proyek pembangunan mematuhi kajian dampak lingkungan secara ketat,” tegas Sherly.

HMKB Tanjungpinang juga mengajak masyarakat untuk turut berperan dalam menjaga kebersihan lingkungan, terutama dengan tidak membuang sampah ke saluran air yang dapat menyumbat drainase. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci dalam menyelesaikan persoalan banjir secara menyeluruh, bukan sekadar penanganan sesaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *