Ulasfakta – Keluarga besar Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Batam menggelar acara buka puasa bersama di Auditorium Pusat Informasi Haji (PIH) Batam Center, Sabtu (15/3/2025). Acara ini bukan hanya ajang silaturahmi, tetapi juga momentum memperkuat peran kader hijau hitam dalam pembangunan Batam.
Lebih dari 300 peserta, mulai dari anggota HMI, Kohati, hingga pengurus cabang, hadir dalam acara yang penuh kebersamaan ini. Namun, yang menjadi sorotan utama adalah kehadiran Wali Kota Batam sekaligus Ketua Umum MD KAHMI Batam, Amsakar Achmad, yang juga merupakan Ex Officio Kepala BP Batam 2025-2030.
Dalam kesempatan ini, Amsakar tidak hanya berbagi kebersamaan dalam buka puasa, tetapi juga menunjukkan kepedulian sosial dengan memberikan santunan kepada 100 anak yatim.
Batam dan Peran KAHMI-HMI dalam Pembangunan
Dalam sambutannya, Amsakar Achmad menekankan pentingnya peran KAHMI dan HMI dalam membangun Batam. Ia menyebutkan bahwa posisinya sebagai pemimpin kota adalah peluang besar bagi kader-kader HMI untuk ikut berkontribusi dalam perubahan Batam ke arah yang lebih baik.
“Alhamdulillah, amanah ini diberikan kepada saya. Ini adalah kesempatan bagi kita semua untuk menjadikan Batam lebih maju, bersih, dan berdaya saing,” ujar Amsakar.
Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan bahwa Batam kini mendapat perhatian lebih dari pemerintah pusat, terutama terkait proyek strategis Rempang Eco-City dan potensi geostrategis Batam sebagai hub perdagangan dunia. Dalam waktu dekat, tujuh menteri dijadwalkan akan membahas pengembangan Batam secara lebih mendalam.
“Presiden telah mengundang kami ke Istana untuk memastikan amanah ini dijalankan dengan transparansi. Kita ingin Batam berkembang, tidak hanya sebagai kota industri, tetapi juga sebagai kota yang nyaman untuk masyarakatnya,” tambahnya.
Amsakar juga menyinggung posisi Batam dalam jalur perdagangan dunia. Saat ini, dari 720 juta TEUs peti kemas yang melewati Selat Malaka, Batam hanya mendapatkan kurang dari 10 persen, sementara selebihnya dikuasai Singapura.
“Apa gunanya ada BP Batam jika kita tidak bisa mengoptimalkan peluang ini? Di era saya, kita akan benahi hal ini,” tegasnya.
KAHMI dan HMI Tetap Kritis
Di sisi lain, Ketua Harian MD KAHMI Batam, Akhirman, menegaskan bahwa acara ini bukan sekadar tradisi tahunan, tetapi juga ajang untuk mempererat solidaritas keluarga hijau hitam.
“Tema tahun ini adalah ‘Civil Society & Kepemimpinan Pembangunan Batam 2025-2030’. Acara ini dihadiri oleh alumni HMI, pengurus MD KAHMI, serta Forhati Batam,” kata Akhirman.
Ia berharap Amsakar Achmad dapat melanjutkan pembangunan Batam seperti periode sebelumnya bersama Muhammad Rudi. Namun, Akhirman juga menegaskan bahwa KAHMI dan HMI akan tetap bersikap kritis dalam mengawal jalannya pemerintahan, terutama terkait persoalan sampah, air bersih, serta janji politik Amsakar dan wakilnya, Li Claudia Chandra.
“Kami berharap kepemimpinan ini membawa Batam lebih baik, lebih sejahtera, religius, dan berbudaya. YAKUSA!” ujarnya.
Momentum Memperkuat Peran Kader HMI dalam Pembangunan Batam
Lebih dari sekadar acara berbuka puasa, momen ini menjadi ajang pengokohan sinergi antara kader dan alumni HMI dalam membangun Batam yang lebih maju dan berdaya saing.
Dengan semangat kebersamaan, kepedulian sosial, dan visi besar untuk Batam, acara ini mencerminkan bahwa KAHMI dan HMI bukan sekadar organisasi, tetapi juga bagian dari kekuatan perubahan untuk kota ini.